Ternyata satu dari empat istri mengakui kurang cocok malah cenderung memusuhi ibu mertua mereka karena dinilai terlalu mengontrol, mengganggu, dan judes. Dalam sebuah jajak pendapat, para partisipan perempuan menilai ibu mertua mereka seolah-olah selalu menjadi yang paling ahli dalam hal mengasuh anak dan kerap merusak citra mereka sebagai istri baik di depan suami maupun anak.
Hampir sepertiganya mengatakan mereka dibuat seakan-akan tidak cukup baik untuk pasangan mereka oleh sang mertua. Banyak pula yang mengaku terpaksa pindah rumah untuk melarikan diri dari ibu mertua. Dilema memang, tapi bagaimanapun juga mertua tidak ubahnya orang tua kita juga.
Temuan dihasilkan jajak pendapat dari sekitar 2.000 ibu oleh situs Netmums. Hampir seperempat partisipan, atau 24 persennya, menggambarkan hubungan mereka dengan ibu mertua sebagai hubungan yang buruk. Sekitar 16 persen menilai ibu mertua cenderung bersikap judes, 22 persen berpikir kasar, 25 persen suka mengendalikan, 35 persen menghakimi, dan 32 persen mengganggu.
Karena semua pandangan mereka atas ibu mertua itu, banyak yang mengaku stres sehingga lebih memilih untuk pindah rumah. Berhadapan dengan ibu mertua malah dinilai 24 partisipan lebih buruk daripada pindah rumah, 21 persen menilai lebih buruk daripada potty training, 14 persennya menilai lebih buruk daripada morning sickness, dan 13 persen menilai lebih buruk daripada memberikan ASI.
"Para istri merasa ibu mertua mereka selalu bersikap meremehkan, mengkritik, dan mengganggu hubungan mereka," kata Siobhan Freegard, pendiri Netmums, seperti dikutip Daily Mail. "Padahal, ibu mertua bisa menjadi sosok pendukung, terutama bagi ibu baru, dalam membantu keluarga dengan mengambil tanggung jawab pengasuhan anak." "Memang dibutuhkan beberapa waktu untuk dapat akur dengan ibu mertua dengan sedikit kesabaran," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar